Honda Supra X 125 menjadi meliuk-liuk ketika jalan di jalanan beton/cor-coran dikarenakan oleh karakteristik ban metrix. Jika diperhatikan, penampang samping ban metrix lebih ceper daripada ban konvensional lainnya, sebagai contoh ban Karisma, selain itu pada bagian tengah ban metrix terdapat 3 alur kembangan membujur yg cukup dalam. Nah, ketika lewat jalan beton, ketiga alur membujur itu kerap kali bertemu dengan alur membujur yang juga terdapat pada jalanan beton/cor-coran. Dengan bertemunya kedua alur tersebut otomatis ban kehilangan traksi.
Nah...kenapa Honda pake ban yang tidak layak pakai di jalan beton??? tunggu dulu....jangan su'uzon dulu (pinjem istilah pak ustadz ahh...), kita obyektif aja, yang salah ban metrix atau yang bikin jalan nih? Secara logika normal, seharusnya alur yang terdapat pada jalanan beton itu melintang, bukan membujur. Tidak usah ban metrix, ban mobil juga akan kehilangan 50% traksinya pada jalan beton yang seperti itu, tapi karena mobil menggunakan 4 roda (atau lebih) maka gejala oleng kurang terasa seperti halnya kita rasakan di motor. Kalau bro mau buktikan, coba ganti ban SX125 yang bro punya pake ban Karisma (yang model lama), yakin deh tidak akan geol-geol lagi. Kalau mau coba lagi, silahkan coba di jalan beton yang alurnya melintang (bisa coba di jalur BusWay yang baru pada jadi, yang belum terpakai, saya liat mereka sekarang bikin alurnya sudah benar, sudah melintang), pasti tidak akan geol-geol lagi deh.
Mungkin ada yang bertanya, apakah dulu ban ini tidak di test lebih dahulu di jalan beton yang alurnya membujur? Saya jawab, ban ini sudah di test di berbagai macam medan jalan dan hasilnya ban ini sangat bagus traksinya di jalanan aspal. Lalu kenapa tetap diputuskan untuk digunakan walaupun hasilnya di jalan beton (yang beralur salah) jelek, ya karena berdasarkan survey yang dilakukan, persentase jalan beton yang beralur salah itu hanya nol sekian persen dari seluruh jumlah jalanan di Indonesia. Demikian sedikit keterangan, semoga bisa sedikit memperjelas mengenai masalah yang bro hadapi.
Source : H-002